Skip to content

Masalah Matematika dengan Konteks Lokal [2]

18 October 2013

SISTEM IRIGASI TRADISIONAL BALI “SUBAK”

(Oleh: Ratih Ayu Apsari)

Subak adalah kearifan lokal milik masyarakat Bali yang mengatur sistem irigasi di areal persawahan pada daerah tertentu. Subak dikepalai oleh Kelihan Subak dan terbagi atas beberapa bagian yang lebih kecil yang disebut dengan tempekan. Setiap subak memiliki banyak tempekan yang berbeda dan besar tempekan tersebut juga berbeda. Kapasitas air yang dialiri ke setiap tempekan disesuaikan dengan luas tempekan itu sendiri sehingga seringkali terjadi perbedaan banyak air yang dialiri ke masing-masing tempekan.

Desa Tukadsumaga adalah salah satu daerah pertanian di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Di daerah ini ada suatu subak yang disebut Subak Anyar, yang memiliki enam buah tempekan bernama tempekan Bukit Taman, Jambul Ilang, Banjar Buluh, Dajan Munduk, Dauh Tukad, dan Dangin Tukad. Setiap tempekan ini memiliki luas daerah berbeda.

Image

Suatu hari seorang Kelihan Subak yang baru yaitu Pak Nengah, penasaran dengan banyak air yang dialirkan ke masing-masing tempekan. Ia kemudian mengumpulkan data dan menemukan bahwa jika Subak Anyar mengaliri: (1) seluruh tempekan, maka banyak air yang diperlukan adalah 50.000 liter, (2) Bukit Taman, Jambul Ilang, dan Banjar Buluh, maka banyak air yang diperlukan adalah 24.968 liter, (3) Jambul Ilang dan Dauh Tukad, maka banyak air yang diperlukan adalah 14.84, (4) Banjar Buluh, Dajan Munduk, dan Dangin Tukad, maka banyak air yang diperlukan adalah 26.399 liter, dan (5) Dajan Munduk, Dauh Tukad, and Dangin Tukad, maka banyak air yang diperlukan adalah 25.032 liter.

Berdasarkan data di atas, dapatkan Pak Nengah mencapai tujuannya? Jika iya, tuliskanlah solusi yang menurut Anda berhasil ia peroleh terkait porsi air untuk setiap tempekan !

No comments yet

Leave a comment